
Terkadang sebagian orang tua bahkan kita sendiri berpikir bahwasannya tempat untuk menuntut ilmu adalah Sekolah, baik dari Sekolah Dasar, Sekolah Menegah Pertama, Sekolah Menegah Atas / Kejuruhan, sampai Universitas. Gimana kalau ada tempat lain ?. Ya ! aku salah satu orang yang menganggap sekolah itu bukan satu-satunya tempat untuk menuntut ilmu. Pada dasarnya tujuan sekolah adalah belajar, sedangkan belajar enggak harus disekolah. Kamu bisa belajar dari sharing bersama kolega, belajar dari pengalaman orang lain, belajar dari tempat kami bekerja,
atau belajar dari internet. Yap ! intinya belajar itu harus ! dan terus menerus !. Kalau kamu anggap “sudah” cukup itu sama aja mati. Kasar sih cuma itu kenyataannya, kita hidup terus belajar.
Nah berikut ini ada hal-hal mendasar yang tidak pernah diajarkan disekolah tapi penting banget untuk kamu dikehidupan sehari-hari.
1. Manajemen Keuangan
adalah seni dan ilmu dalam mengelola uang atau dana, baik itu untuk individu, bisnis, atau organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai tujuan finansial yang telah ditetapkan dengan cara yang efisien dan efektif.
Konsep Dasar
Bayangkan keuanganmu seperti sebuah kapal. Manajemen keuangan adalah nahkoda yang mengarahkan kapal tersebut agar mencapai pelabuhan tujuan (misalnya, membeli rumah, pensiun dini, atau membangun bisnis). Nahkoda yang baik akan membuat perencanaan yang matang, mengendalikan arah kapal, dan mengambil keputusan yang tepat saat menghadapi badai atau ombak besar.
Elemen dalam Manajemen Keuangan
– Perencanaan Keuangan
– Penganggaran
– Tabungan & Investasi
– Manajemen Hutang
– Perlindungan Aset
Dengan mengelola keuangan dengan baik, kamu dapat mencapai kebebasan finansial dan hidup lebih tenang.
2. Komunikasi Efektif
adalah proses pertukaran informasi, ide, atau perasaan antara dua orang atau lebih yang menghasilkan pemahaman yang sama. Ini bukan hanya sekadar menyampaikan pesan, tetapi juga memastikan pesan tersebut diterima, dipahami, dan menimbulkan respons yang diinginkan.
Ciri Komunikasi Efektif
– Jelas dan Ringkas: Pesan disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak berbelit-belit.
– Tepat Sasaran: Pesan disesuaikan dengan latar belakang dan pengetahuan penerima.
– Dua Arah: Terjadi pertukaran informasi antara pengirim dan penerima.
– Mendengarkan Aktif: Penerima memberikan perhatian penuh pada pesan yang disampaikan.
– Memahami Konteks: Pesan diinterpretasikan sesuai dengan situasi dan hubungan antara pengirim dan penerima.
– Menghasilkan Tindakan: Komunikasi yang efektif mendorong tindakan atau perubahan perilaku.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip komunikasi yang efektif, kamu dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain, menyelesaikan masalah dengan lebih efektif, dan mencapai tujuanmu.
3. Evaluasi Informasi
adalah proses kritis dalam menilai kebenaran, akurasi, dan relevansi dari suatu informasi. Dalam era informasi yang begitu melimpah seperti sekarang, kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara cermat menjadi semakin penting. Hal ini memungkinkan kita untuk membedakan antara fakta dan opini, informasi yang kredibel dan yang tidak, serta informasi yang relevan dengan kebutuhan kita.
Cara Mengevaluasi Informasi
– Cek Kredibilitas Sumber: Cari tahu siapa yang membuat konten, apakah ada konflik kepentingan, dan apakah sumber tersebut memiliki reputasi yang baik.
– Bandingkan dengan Sumber Lain: Bandingkan informasi dari berbagai sumber untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.
– Periksa Fakta: Gunakan mesin pencari atau alat verifikasi fakta untuk memeriksa kebenaran informasi.
– Waspadai Bahasa yang Emosional: Bahasa yang terlalu emosional atau provokatif seringkali digunakan untuk memanipulasi opini.
– Perhatikan Bias: Setiap informasi memiliki potensi bias, baik itu bias penulis, penerbit, atau sponsor.
Dengan kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara kritis, kita dapat menjadi konsumen informasi yang cerdas dan bijaksana.
4. Berpikir Kritis
adalah kemampuan untuk menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan menarik kesimpulan yang logis dan rasional. Ini bukan sekadar menerima informasi begitu saja, tetapi melibatkan proses aktif dalam mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi tersebut.
Elemen Berpikir Kritis
– Analisis: Memecah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk memahami hubungan antar bagian tersebut.
– Evaluasi: Menilai kebenaran, relevansi, dan akurasi informasi.
– Inferensi: Menarik kesimpulan berdasarkan bukti yang ada.
– Interpretasi: Memberikan makna pada informasi yang diperoleh.
– Evaluasi Argumen: Menganalisis kekuatan dan kelemahan dari suatu argumen.
– Pemecahan Masalah: Mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan mengevaluasi solusi tersebut.
Dengan melatih kemampuan berpikir kritis, kita dapat menjadi individu yang lebih mandiri, kritis, dan mampu menghadapi tantangan yang kompleks.
Kesimpulan
Pendidikan formal memberikan dasar yang kuat, namun pendidikan sepanjang hayat juga sangat penting. Dengan terus belajar dan mengembangkan diri, kamu akan menjadi individu yang lebih mandiri, kompeten, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Penulis :
Mohammad Heifani Sulistyawan
Founder & CEO Seven Sky ID